Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendengar Suara Tuhan (2)

mendengar-suara-tuhan
Dalam bagian pertama
saya telah menguraikan langkah awal agar kita dapat mendengar suara Tuhan. 

Bagi seorang kristen bisa mendengar suara Tuhan, bukanlah hal yang ajaib atau hal yang mengherankan. Yang ajaib ialah kita sudah lama menjadi seseorang yang mengaku sebagai Pengikut Yesus, tetapi kita sendiri tidak mengenal siapa Yesus itu sendiri.

Seperti yang saya tuliskan untuk mendengar suara Tuhan, kita harus punya kerinduan untuk mengenal Tuhan secara pribadi, dan kita memang memiliki kemauan untuk hidup kudus serta kita juga memiliki keinginan yang kuat untuk melayani Tuhan. Tanpa ada keinginan yang kuat untuk mengenal Tuhan, maka hal itu adalah sia-sia.

Saya sendiri tidak tahu kenapa gereja-gereja (khususnya gereja tradisional) jarang mengajarkan kepada jemaatnya, cara-cara untuk mendengar suara Tuhan. Bahkan kalau kita melihat secara kenyataan banyak pendeta yang tidak mengenal Tuhan secara pribadi.

 Saya pernah menceritakan tentang seorang pendeta yang telah melayani selama 30 tahun, tapi ia sendiri tidak mengenal Tuhan yang ia layani. (read: Apakah Anda Pengikut Yesus).

Kalau gereja-gereja mengajarkan cara-cara untuk mendengar suara Tuhan semenjak dini (sejak sekolah minggu), maka dunia akan menghasilkan prajurit-prajurit Kristus yang Luar Biasa.

Tetapi setelah saya mengamati orang-orang kristen yang berasal dari kalangan pentakosta atau karismatik (bahkan beberapa sudah menjadi karismatik sejak bayi), ternyata mereka juga banyak yang tidak dapat mendengar suara Tuhan, walaupun ada yang sudah berbahasa roh

Jadi ternyata seseorang yang bisa berbahasa roh belum tentu bisa mendengar suara Tuhan atau berbicara dengan Tuhan.

Dalam diri kita ada banyak suara yang kita dengar, pada dasarnya ada 4 suara yang biasa kita dengar:

1. Suara Hati Kita Sendiri
2. Suara Malaikat Tuhan
3. Suara Roh Kudus
4. Suara Setan.

Pada mulanya akan sangat membingungkan membedakan keempat suara ini. Kadangkala kita merasa suatu suara adalah suara Tuhan, padahal itu suara hati kita sendiri. Diwaktu kita mulai belajar mendengar suara Tuhan, kita akan melakukan banyak kesalahan-kesalahan. Hal ini adalah wajar, jangankan kita,

Rasul Paulus sendiri yang pernah diangkat ke sorga (baca:Dongeng tentang Sorga Bagian 5 ) kadangkala bingung membedakan, apakah itu suara rohnya atau ROH TUHAN. Banyak hamba-hamba Tuhan terkemuka, kadangkala susah membedakan apakah suara yang ia dengar berasal dari Tuhan atau bukan.

Dalam ayat dibawah kita melihat rasul Paulus sendiri sangat berhati-hati dalam menuliskan suratnya. Kita dapat melihat ia hampir salah dalam ayat dibawah ini

1 Korintus 7:10
"Kepada orang-orang yang telah kawin aku ......... --tidak, bukan aku, tetapi Tuhan -- perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya"

Mula-mula Paulus merasa ia sendiri yang mempunyai pendapat bahwa perceraian tidak dibenarkan, tetapi kemudian Roh Kudus membetulkan pemikirannya tersebut sehingga ia mengatakan aku ........tidak, bukan aku.......

Kalau suara yang didengar hanya menyangkut kehidupan kerohanian, adalah hal yang mudah untuk membedakannya, karena kita mempunyai pegangan yaitu Alkitab, untuk mengetahui apakah hal itu salah atau benar. Tapi yang menjadi masalah ialah ketika kita mohon petunjuk mengenai sesuatu hal kepada Tuhan.

Misal: kita minta petunjuk kepada Tuhan dimana kita akan bekerja, karena saat ini ada 2 atau 3 perusahaan yang menerima kita bekerja. Kadangkala kita bingung untuk memutuskan hal tersebut. Atau kita minta petunjuk kepada Tuhan tentang jodoh, katakanlah ada 2 atau 3 orang yang saat ini dekat dengan kita, dan mereka semua bersedia menjadi istri/suami kita. Dimana kita harus melayani dan sebagainya.

Tidak ada patokan dasar yang dapat dipakai untuk mengetahui suara Tuhan, karena hanya kita sendiri yang dapat memutuskan apakah suara yang kita dengar berasal dari Tuhan, Setan, atau diri kita sendiri. 

Hanya biasanya Tuhan baru menjawab kita pada saat-saat terakhir, bahkan kadangkala secara tidak sadar kita melakukan sesuatu, misal seperti contoh diatas. 

Bisa saja terjadi, suatu hari kita secara tidak sadar pergi kesalah satu perusahaan, dan kita memutuskan untuk menerima pekerjaan yang ditawarkan tersebut.

Tuhan akan berhubungan dengan manusia sesuai dengan kepribadian manusia itu sendiri, dan hebatnya semua anak Tuhan akan merasa ia seorang yang special bagi Tuhan. Itulah Tuhan kita, IA sangat menghargai kita pribadi lepas pribadi, dan IA berhubungan dengan kita sesuai dengan pribadi kita.

Contoh: Bagi seseorang yang lemah lembut, Tuhan tidak akan berlaku kasar, karena IA tahu orang tersebut tidak akan menerima kalau diperlakukan kasar, tetapi bagi seseorang yang sudah biasa hidup dalam dunia yang kasar/keras, maka Tuhan akan mendidik orang tersebut secara keras pula, karena apabila diperlakukan dengan lembut, orang tersebut malah tidak bisa dididik.

Cara paling baik untuk mengetes, apakah suara yang kita dengar berasal dari Tuhan atau tidak, ialah jika kita suami-istri kita bisa minta Tuhan memberitahu suami/istri kita tentang apa yang harus kita lakukan, atau bisa juga kita minta Tuhan memberitahu hal yang harus kita lakukan melalui seseorang yang kita kenal (orang tersebut juga dekat dengan Tuhan).

Atau apabila kita mempunyai pendeta yang dekat dengan Tuhan, kita bisa bertanya kepada pendeta tersebut, dan pendeta tersebut akan menanyakan kepada Tuhan, apakah betul petunjuk yang kita dapat berasal dari Tuhan.

Walaupun kita sudah minta orang lain untuk menolong kita mendapat jawaban dari Tuhan, kita harus ingat, keputusan terakhir tetap di tangan kita. Kitalah yang pada dasarnya mengetahui apakah benar itu suara Tuhan, apabila tidak ada damai sejahtera, maka kita harus menolak suara tersebut.

Iblis dan pengikutnya paling pintar menipu kita, mereka juga bisa memberitahu kepada kita hal-hal yang kelihatannya sangat rohani atau petunjuk yang seakan-akan berasal dari Tuhan. 

Demikian juga dengan kedagingan kita, kedagingan juga sering menipu kita dengan mengatakan hal-hal yang kelihatannya berasal dari Tuhan, padahal itu cuma memuaskan kedagingan itu sendiri.

Misal: Contoh diatas, kita merasa Tuhan meminta kita bekerja di salah satu perusahaan yang akan memberikan gaji yang lebih besar dari perusahaan yang lain, dan ada suara yang mengatakan kepada kita, kalau kita bekerja di perusahaan tersebut, kita akan banyak membantu pekerjaan Tuhan, karena semakin besar gaji, semakin besar pula perpuluhan.

Padahal sebenarnya daginglah yang ingin menikmati penghasilan besar tersebut, karena dengan semakin besar gaji, semakin besar pula peluang untuk menikmati kedagingan (hawa nafsu)

Untuk dapat mendengar suara Tuhan dengan benar, kita harus membangun hubungan yang erat dengannya. Kita diciptakan untuk mempunyai hubungan dengan Tuhan. Tuhan ingin agar kita selalu dekat kepadaNYA. Kita harus membuat Tuhan menjadi sahabat kita. Roh Kudus adalah Tuhan dengan pribadi yang sangat lembut, dalam Alkitab dikatakan "suaranya seperti angin sepoi-sepoi basah". 

Kita harus berhubungan dengan Tuhan selama 24 jam, bahkan dikala kita lagi berbicara dengan orang lain, kita juga bisa terus berbicara kepada Tuhan.

Kita juga harus bisa membedakan antara 3 pribadi Tuhan, yaitu Bapa, Putera dan Roh Kudus. Yesus sendiri berkata tentang ROH KUDUS dalam 

Kitab Yohanes
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku"

Roh Kudus adalah Tuhan dengan pribadi yang lain, yang mau tinggal bersama dengan kita manusia. Memang benar kata Tuhan Yesus, karena apabila Yesus sendiri yang tinggal, maka IA sebagai MANUSIA hanya akan berada di satu tempat, tetapi apabila Roh Kudus yang datang, maka IA bisa berada dimana saja, kapan saja dan dimana saja (kayak iklan coca cola aja)

Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus memang sudah melakukan pekerjaannya, kita sering membaca "nabi-nabi dihinggapi Roh Tuhan", tetapi Tuhan tidak menetap dalam nabi-nabi tersebut, Tuhan hanya datang untuk mengurapi atau tinggal sementara, setelah tugas nabi tersebut selesai, maka urapannya juga berakhir. 

Berbeda dengan setelah Yesus naik ke sorga, maka Roh Kudus secara resmi diutus menjadi Penghibur, Roh Kebenaran yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada kita.

Satu hal lagi yang bisa dilakukan untuk lebih mengenal Tuhan ialah kita harus banyak menghafal ayat alkitab, jadi dari kita bukan hanya diminta membaca Firman, tapi juga menghafalkan firman tersebut. Kebanyakan orang kristen jarang mau membaca firman Tuhan secara teratur, (kalau baca aja nggak gimana mau menghafalkan). 

Tuhan sendiri sering mengutip ayat alkitab diwaktu memberikan petunjuk pribadi kepada kita, alasan Tuhan mengutip firman yang ada ialah karena firman (alkitab) itu juga berasal dari Tuhan.

Kesimpulan dari bagaimana cara untuk mendengar suara Tuhan ialah:
1. Yang paling utama ialah kita memang punya kerinduan untuk mengenal Tuhan secara pribadi

2. Kita harus banyak membaca dan menghafalkan Firman (Alkitab)

3. Kita harus bertekad untuk hidup lebih suci dan kudus

4. Kita menjadikan Tuhan yang paling utama dalam hidup kita

Didalam usaha untuk mendengar suara Tuhan, kadangkala Tuhan membiarkan kita mengalami kekeliruan, atau membuat keputusan yang salah karena salah mendengar

Jangan kecil hati, Tuhan sengaja berbuat begitu agar kita semakin hati-hati dalam memutuskan apakah suara yang kita dengar memang berasal dari Tuhan atau tidak, yang terakhir, TERUSLAH BERUSAHA...

Yesaya 55:6
" Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!"

Posting Komentar untuk "Mendengar Suara Tuhan (2)"

pictory